Nuclear for Human Welfare

Artikel Terbaru

Pengembangan PLTN di RI Masih Sebatas Diskusi di Atas Meja

Energi nuklir dapat menjadi bahan pembangkit listrik dan merupakan alternatif bahan bakar yang dapat memperbaiki lingkungan. ...

Welcome to Nuclear Electronic Magazine

Selamat datang di Nuclear e-Mags, media informasi ketenaganukliran terpercaya. Nuklir untuk Kesejahteraan, Nuklir untuk Indonesia Sejahtera

Tak Mau Ketinggalan, RI Harus Bangun 5 Reaktor Nuklir di 2025

Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi mendesak Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) untuk membangun 5 reaktor nuklir dalam 10 tahun mendatang. Upaya ini perlu ditempuh agar Indonesia tidak ketinggalan dengan negara lain dalam memenuhi kebutuhan listrik.

Teknologi nuklir Indonesia paling maju di ASEAN

Merdeka.com - Indonesia, di samping sebagai negara terbesar dalam organisasi negara-negara Asia Tenggara (ASEAN), juga merupakan negara dengan teknologi nuklir paling maju.

ESDM: Listrik tenaga nuklir bagus dan cocok di Indonesia

Merdeka.com - Inspektorat Jenderal Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Muchtar Husein menilai pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir cukup bagus dalam memenuhi kebutuhan energi nasional yang terus mengalami peningkatan

Reaktor Nuklir Berbiaya Rp 1,6 Triliun Akan Dibangun di Serpong

KOMPAS.com - Badan Tenaga Nuklir Nasional (Batan) berencana untuk membangun reaktor nuklir di Serpong. Reaktor yang dibangun adalah reaktor daya eksperimen, bukan reaktor nuklir komersial. "Kapasitasnya 30 Megawatt," kata Kepala Batan, Djarot Wisnubroto, dalam pertemuan dengan wartawan, Kamis (21/8/2014) di Jakarta.

Minggu, 13 Desember 2015

Tentang Kami


Data Pribadi

Nama : Rofi Ahmad Abiyyi

Tempat, Tanggal Lahir : jakarta, 3 Februari 1996

Agama : Islam

Alamat : Ujungberung, Bandung, Jawa Barat

Email : rofiahmadabiyyi@yahoo.com ; rofiahmadabiyyi@gmail.com


Riwayat Pendidikan

2014 - sekarang : Sekolah Tinggi Teknologi Nuklir, Badan Tenaga Nuklir Nasional (Jurusan Teknofisika Nuklir, Program Studi Elektromekanik) Yogyakarta

2011 - 2014 : Sekolah Menengah Atas Negeri 25 Kota Bandung

2011 - 2008 : Sekolah Menengah Pertama Negeri 28 Kota Bandung

2008 - 2003 : Sekolah Dasar Negeri Andir Kidul 2 Kota Bandung

Organisasi yang Diikuti

Komisi Pemilihan Umum Mahasiswa STTN - BATAN (2014-2015)

Komunitas Muda Nuklir Nasional (2015-sekarang)



Pemanfaatan Nuklir Bidang Pertanian dan Peternakan

Pemanfaatan lain dari teknologi nuklir dapat dilihat dalam bidang peternakan dan pertanian. pada bidang peternakan, Suplemen pakan UMMB merupakan suplemen pakan (SP) untuk ternak ruminansia, seperti sapi, kerbau, kambing, domba dan lainnya. Ciri khas dari ternak ruminansia adalah adanya rumen yang merupakan ekosistem mikroba yang berperan dalam penguraian bahan pakan dan mikroba pun berfungsi sebagai bahan protein bagi ternak. Agar teknologi suplemen tersebut dapat diterapkan oleh peternak dan mudah dalam penyimpanan serta transportasinya, maka suplemen tersebut dibuat dalam bentuk padat dari komposisi bahan tertentu (urea, dedak, onggok, tepung tulang, lakta mineral, garam dapur, tepung kedelai, dan kapur). UMMB memiliki lebih dari 10 formula agar saat penerapan di daerah lebih mudah karena setiap daerah memiliki potensi yang berbeda-beda.

PEMBERIAN SP merupakan strategi untuk meningkatkan konsumsi pakan oleh ternak pada kondisi pemeliharaan tradisional. SP tersusun dari kombinasi bahan limbah sumber protein dengan tingkatan jumlah tertentu yang secara efisien dapat mendukung pertumbuhan, perkembangan, dan kegiatan mikroba secara efisien di dalam rumen.

Analisis secara in vitro menggunakan isotop 32P, 35S, dan 14C sebagai perunut radioisotop untuk mengukur sejumlah parameter. Isotop 32P dan 35S digunakan untuk mengukur sintesa protein mikroba di dalam rumen, sedangkan 14C untuk mengukur efisiensi pemanfaatan energi oleh mikrobarumen.
Saat ini teknologi UMMB telah banyak diterapkan di berbagai daerah sebagai hasil introduksi teknologi melalui kerja sama litbang, koperasi, peternak langsung, dan iptekda.

RIA merupakan salah satu metode deteksi yang paling sensitif yang didasarkan pada interaksi antigen-antibodi. Antigen (hormon) yang berlabel radioaktif dapat digunakan untuk mendeteksi kandungan hormon dalam sampel. Isotop yang dapat digunakan untuk teknikRIAadalah 3H, 14C, 125I, dan lainnya. Pada teknik ini sejumlah antibodi dimobilisasi pada suatu fase padat, misalnya dinding tabung plastik. Sampel yang mengandung antigen (hormon progesteron) ditambahkan dengan sejumlah tertentu molekul berlabel (125I) yang akan berinteraksi dengan antibodi pada tabung. Intensitas sinyal radiasi dari biomolekul berlabel radioaktif yang terikat pada antibodi yang menempel pada dinding tabung akan berbanding terbalik dengan konsentrasi biomolekul dalam sampel. Aplikasi RIA untuk litbang peternakan adalah untuk mengukur konsentrasi hormon progesteron dalam sampel serum darah atau susu. Tujuan pengukuran progesteron ini adalah untuk mendeteksi pubertas ternak, mendeteksi gejala birahi, diagnosa kebuntingan dini, mendukung program inseminasi buatan, dan diagnosa kelainan reproduksi ternak. Dampak sosial ekonomi dari pengaplikasian teknik RIA adalah penghematan pelayanan IB, bunting tepat waktu, produksi susu stabil, dan perbaikan keturunan. Sekarang ini BATAN telah berhasil memproduksi RIA kit sendiri sehingga ketergantungan pada produsen luar dapat diatasi.

Pemanfaatan teknik nuklir radiasi yang dilakukan di bidang peternakan terutama di subbidang kesehatan ternak, yaitu untuk melemahkan patogenisitas penyakit yang disebabkan oleh bakteri, virus dan cacing. Litbang pemanfaatan radiasi telah menghasilkan radiovaksin, reagen diagnostik, dan pengawetan.
Radiovaksin adalah teknik pembuatan vaksin dengan cara iradiasi. Definisi vaksin adalah suatu suspensi mikroorganisme yang dapat menimbulkan penyakit tetapi telah dimodifikasi dengan cara mematikan atau menatenuasi sehingga tidak akan menimbulkan penyakit dan dapat merangsang pembentukan kekebalan/antibodi bila diinokulasikan.

Pembuatan radiovaksin memiliki keunggulan dibandingkan dengan cara konvensional, yaitu mempercepat proses pembuatan vaksin dengan memperpendek waktu pasasel. Selain itu, radiovaksin yang diproduksi memiliki kualitas yang sama dengan vaksin buatan secara konvensional.
Sumber radiasi yang digunakan untuk pembuatan radiovaksin adalah sinar gama yang digunakan untuk menurunkan infektivitas, virulensi, dan patogenitas agen penyakit, tetapi diharapkan mampu merangsang timbulnya kekebalan pada tubuh terhadap infeksi penyakit.

Sedangkan dalam bidang pertanian, manfaat nuklir sangat besar, yaitu sebagai berikut:

a. Mutasi tanaman (untuk menemukan varietas unggul). Salah satu cara untuk mendapatkan rangkaian sifat yang baik yaitu dengan mengubah faktor pembawa sifat (gen). Perubahan gen yang dapat menyebabkan perubahan sifat makhluk hidup dan diwariskan disebut mutasi. Sinar radioaktif yang biasanya digunakan untuk mutasi adalah sinar gamma yang dipancarkan dari radioaktif Cobalt-60. Contohnya adalah padi atomita dan kedelai muria.
b. Pemberantasan hama tanaman. Penggunaan sinar radioaktif untuk pemberantasan hama tidak untuk mematikan hama tetapi untuk memandulkan hama. Sejumlah serangga jantan diradiasi dengan sinar gamma dalam dosis tertentu sehingga mengalami kemandulan (steril). Sehingga sperma yang dihasilkan tidak dapat membuahi sel telur. Cara ini dikenal dengan istilah teknik jantan mandul. Dengan penggunaan teknik ini, maka populasi hama akan menurun secara lambat dan bertahap tanpa mengganggu ekosistem.
c. Pengawetan makanan. Dilakukan agar bahan makanan yang disimpan tidak mudah rusak. Pengawetan makanan secara tradisional seperti pengeringan, pemanasan, dan pengasapan masih memiliki kekurangan karena pada jenis makanan tertentu sifat makanan dapat berubah, ditumbuhi jamur, dan dapat diserang serangga. Penemuan cara pengawetan dengan teknik radiasi dapat meminimalkan kerusakan yang terjadi pada makanan.
Manfaat sinar radioaktif dalam pengawetan makanan adalah:
a. Menghambat pertunasan pada beberapa bahan makanan, misalnya bawang, kentang, jahe, kunyit dan kencur.
b. Memperpanjang masa simpan beberapa hasil pertanian segar, misalnya menunda kematangan buah.
c. Mengurangi bakteri-bakteri pembusuk daging.
d. Membebaskumankan atau sterilisasi rempah-rempah.
e. Mengendalikan kuman-kuman penyebab penyakit dan kuman-kuman parasit yang ada dalam makanan.
Beberapa keuntungan menggunakan sinar radioaktif dalam pengawetan makanan antara lain:
a. Sifat bahan makanan tidak berubah.
b. Dapat meningkatkan mutu.
c. Tidak menurunkan nilai gizi.
d. Tidak menimbulkan zat sisa pengawet.
e. Dapat dilakukan pada makanan yang dikemas sederhana.
f. Mengetahui masa pemupukan yang paling baik.
Dengan menggunakan unsur-unsur radioaktif, dapat diketahui waktu yang paling tepat untuk melakukan pemupukan pada satu jenis tanaman
Sumber : Kompas (22 Mei 2004)

Pemanfaatan Teknologi Nuklir Bidang Industri

Aplikasi teknologi nuklir dalam bidang industri merupakan salah satu bentuk pemanfaatan radiasi  yang ada pada zat radioaktif atau radioisotop. Radioisotop dapat diperoleh dari reaktor nuklir yang khusus memproduksi radioisotop ataupun reaktor riset, seperti terdapat di reaktor nuklir Bandung dan reaktor nuklir Serba Guna Serpong  walaupun Reaktor Kartini Yogya tidak diberi fasilitas untuk memproduksi radioisotop. Radioisotop yang menguntungkan tersebut radiasinya mempunyai kemampuan untuk menembus bahan, pendeteksiannya yang sangat peka, dan radioisotop bersifat selektif, banyak digunakan dalam bidang industri.

Pemanfaatan radiasi nuklir dalam bidang industri antara lain dalam :
  1. Teknik radiografi
  2. Teknik gauging
  3. Teknik perunut atau teknik tracing
  4. Teknik analisis aktivasi neutron
Teknik Radiografi
Aplikasi teknologi nuklir dalam bidang industri radiografi sebenarnya hampir mirip dengan pemakaian pesawat sinar-X pada bidang kedokteran, yaitu untuk melihat keadaan dalam tubuh manusia dengan cara di foto dengan sinar – X . Sedangkan dalam teknik radiografi yang di foto adalah benda atau obyek yang akan dilihat keadaan bagian dalamnya.

Sumber radiasi dalam teknik radiografi pada umumnya adalah :

  1. Sumber radiasi sinar-X
  2. Sumber radiasi sinar gamma
  3. Sumber radiasi neutron

Ketiga sumber radiasi tersebut digunakan dalam teknik radiografi karena mempunyai daya tembus yang sangat  tinggi dan memiliki sifat-sifat  khusus yang diperlukan dalam teknik radiografi.

Sifat masing – masing sumber radiasi tersebut adalah sebagai berikut 

A. Sumber Sinar – X 

Sinar – X atau yang lebih dikenal sinar Rountgen adalah gelombang elektromagnet yang berasal dari kulit elektron. Sumber sinar X berasal dari mesin pembangkit sinar X yang energi dan intensitasnya dapat diatur sesuai keperluan.

Mesin pembangkit sinar – X ada 2 macam, yaitu :
    a. Tabung sinar – X berkatoda dingin ( Gas )
    b. Tabung sinar-X berkatoda panas ( Vakum )

Mengingat bahwa mesin pembangkit sinar – X bisa diatur energi dan intensitasnya  maka secara umum kualitas sinar – X dapat dibagi menjadi 2 macam, yaitu :
  1. Sinar – X yang kuat
  2. Sinar – X yang lemah
Kualitas sinar – X menentukan daya tembusnya. Semakin besar tegangan tabung sinar – X, semakin besar daya tembusnya dan makin pendek panjang gelombangnya. Dalam teknik radiografi, batas kualitas sinar X yang perlu diketahui adalah :
a. Sinar – X takbermuatan dan tak bermassa
b. Sinar  – X termasuk gelombang elektromagnetik  yang tak tampak
c. Sinar – X bergerak lurus, berkecepatan tinggi mendekati kece-patan cahaya.
d. Sinar – X tidak dapat dibelokkan oleh prisma maupun oleh len-sa, akan tetapi bisa disefraksi oleh kristal.
e. Sinar – X, walaupun tak bermuatan, tetapi dapat mengionisasi-kan medium yang dikenainnya, sehingga dapat merusak sel-sel manusia.
f. Sinar – X dapat menembus bahan.
g. Sinar – X bersifat polikromatis dengan spektrum yang sinam-bung ( Continue ).

B. Sumber Radiasi Sinar – Gamma (ɤ )

Dalam teknik radiografi, radiasi sinar gamma banyak digunakan karena daya tembusnya sangat kuat dan radioisotopnya relatif mudah dibuat dan umur paronya relatif cukup panjang, sehingga bisa dipakai  dalam waktu cukup lama. Beberapa sumber radiasi sinar gamma ( ɤ ) yang banyak digunakan dalam teknik radiografi adalah sebagai berikut : 

Tabel : Sumber radioisotop yang banyak digunakan dalam radiografi
NoRadioisotop   Gamma (ɤ)Energi; MeVWaktu paroKeterangan
1Co601,17  dan 1,335,24 tahunAktivitas jenis tinggi
2Cs1370,6630 TahunAktivitas jenis agak rendah
3Ir1920,1  ~ 0,675 HariAktivitas jenis agak tinggi
4Tl1700,084127 HariAktivitas jenis tinggi

C. Sumber Radiasi Neutron (on1)
Sumber radiasi neutron seringkali juga digunakan dalam teknik radiografi karena daya tembusnya kuat. Pemakaian sumber radiasi neutron perlu kehati-hatian karena neutron walaupun tidak bermuatan tetapi neutron punya massa yang berdampak pada obyek  benda yang akan diperiksa dengan teknik radiografi. Sumber radiasi neutron ada tiga macam, yaitu :
  1. Reaktor Nuklir
  2. Akselerator
  3. Radioisotop yang  dapat bereaksi menghasilkan neutron
Sumber neutron yang berasal dari reaktor nuklir dan akselerator pada umumnya bersifat stasioner sehingga pekerjaan radiografi harus dilakukan di tempat. Sedangkan sumber neutron yang berasal dari radioisotop bisa bersifat mobil, sehingga dapat dibawa keluar sesuai keperluan radiografi.

Sumber neutron yang berasal dari radioisotop dapat terbentuk berdasarkan reaksi inti ebagai berikut :

Sb124    +    ɤ0            à           Be123          +            0n1

Energi    neutron    =    0,024  MeV
Waktu    paronya    =    60       hari

Atau  :

Am241     +      β-1      à       Be240      +      0n1
Energi    neutron    =    4,4      MeV
Waktu    paro          =    462    tahun

Prinsip cara kerja teknik radiografi adalah sebagai berikut :  radiasi yang datang dari arah sumber radiasi diarahkan ke obyek yang akan diperiksa  dan dibalik obyek  sudah diletakkan film yang akan merekam hasil pemotretan radiografi.  Setelah melalui proses pencucian film, keadaan  dalam obyek tersebut dapat dilihat.

Teknik radiografi banyak digunakan dalam bidang industri karena alasan – alasan berikut ini :
a. Peralatan  mudah dibawa ke lapangan
b. Pengoperasiannya tanpa menggunakan listrik
c. Biaya perawatan alat-alat relatif rendah terlebih lagi sumber radiasi yang digunakan berumur paro panjang
d. Modal awal untuk pembelian peralatan relatif rendah

Walaupun  teknik radiografi banyak digunakan dalam bidang industri, akan tetapi ada beberapa faktor yang perlu diperhitungkan berkaitan dengan modal awal, yaitu :
  1. Adanya radiasi yang berdampak kepada manusia. Oleh karena itu operator radiografi harus memahami masalah Proteksi Radiasi.
  2. Pengoperasian alat yang dipakai ataupun tidak dipakai, sumber radiasi akan meluruh.
  3. Energi radioisotop sudah tertentu besarnya, tidak seperti halnya sinar-X yang dapat diatur sesuai kepeluan.
Teknik Gauging 
Pemakaian radioisotop dalam bidang industri, khususnya dalam bidang teknik gauging  terbilang banyak dijumpai. Teknik gauging adalah teknik pengukuran dengan mengguna-kan radioisotop dan teknik pengukuran ini ada beberapa macam, yairu thickness gauging, level gauging dan density  gauging. Cara kerja teknik pengukuran ini berdasarkan  :
  1. Cara Transmisi
  2. Cara back scatering
A. Cara Transmisi
Teknik pengukuran dengan cara transmisi adalah dengan memanfaatkan  sifat atenuasi atau penyerapan radiasi oleh suatu bahan. Perbedaan intensitas radiasi sebelum melewati suatu bahan dan sesudah melewati suatu bahan digunakan “ untuk mengukur “ bahan tersebut. Oleh karena I0 ; I ; dan μ bisa diketahui nilainya, maka harga X ( tebal ) suatu bahan dapat ditentukan.

Cara pengukuran tebal bahan ini yang digunakan dalam industri yang diubah menjadi proses penetapan tebal bahan secara otomatis. Gambar berikut ini menunjukan prinsip pengukuran tebal bahan secara otomatis dalam industri, misalkan yang dijumpai pada pabrik baja yang memproduksi baja lembaran ( roll ). Pelat baja roll dengan ketebalan tertentu akan terus berputar ke kiri dan akan berhenti secara otomatis bila ada perubahan tebal bahan. Perubahan tebal bahan akan menyebabkan intensitas radiasi yang ditangkap oleh detektor berubah dan perubahan ini akan diteruskan ke alat kontrol.

Cara kerja pengukuran tebal bahan secara otomatis tersebut juga dapat diterapkan pada pengukuran Level Gauging atau pengukuran volume cairan di dalam suatu wadah seperti gambar dibawah ini. 
I = I0 e-μx
μ    =    Koefisien atenuasi bahan
X    =    Tebal bahan
I0   =     Intensitas radiasi sebelum melewati bahan  
I    =   Intensitas radiasi setelah melewati bahan  
Pancaran radiasi yang datang dari dasar tangki akan diserap oleh volume zat cair yang diatasnya dan kemudian diteruskan ke detektor yang ada diatasnya. Bila volume zat cair di dalam tangki terisi penuh, radiasi yang ditangkap detektor akan lebih rendah. Sebaliknya kalau volume zat cair berkurang, radiasi yang ditangkap  detektor akan lebih tinggi. Hasil tangkapan radiasi oleh detektor kemudian diubah dan dikalibrasi oleh alat pencatat dengan volume tangki yang sebenarnya.

Mengingat bahwa sifat atenuasi bahan dapat dikaitkan dengan harga koefisien penerapan massa suatu bahan ( μm ) yang besarnya sama dengan :
μm      = μ / ρ
              μm      = μ / ρ

Dengan catatan bahwa ρ  adalah berat  jenis suatu bahan, maka persamaan   :
      
 I =I0e-μx   dapat diganti menjadi  I =I0  e-(μm.Ρ)x

Sehingga persamaan terakhir ini dapat juga diterapkan pada teknik density gauging atau pengukuran berat jenis ( density ) suatu bahan.

Prinsip kerja teknik density gauging sama dengan teknik level gauging.

Cara Back Scattering

Cara back scattering atau hamburan balik banyak digunakan dalam industri karena dapat dipakai  secara luas di berbagai bidang kegiatan dan hasilnya  dapat diperoleh dalam waktu yang singkat. Cara hamburan balik ini sering juga disebut dengan cara uji tak merusak, karena radiasi yang datang tidak  bereaksi dengan bahan yang diamati, tetapi hanya sekedar memanfaatkan pantulan radiasi atau hamburan balik dari radiasi yang mengenai bahan. Prinsip kerja back scattering secara sederhana dapat diterangkan sebagai berikut :
  1. Zarah radiasi yang datang dapat digambarkan sebagai bola tenis.
  2. Bola yang dilemparkan ke arah lantai marmer, pantulannya tentu lain dengan pantulan bola tenis ke tanah berpasir dan sudah barang tentu juga berbeda pantulannya bila bola tenis tersebut dilemparkan kearah kasur busa. 
  3. Sifat pantulan bola tenis yang berbeda akibat mengenai benda yang berbeda kekerasan permukaannya dimanfaatkan untuk “ menganalisis dan memperkirakan “ benda tersebut.
  4. Demikian pula bila zarah radiasi mengenai materi, yang akan dipantulkan dimana sifat pantulannya  tergantung pada sifat materi yang dikenai radiasi .
Cara hamburan balik yang pada umumnya digunakan adalah sesuai dengan sumber radiasi yang digunakan, yaitu :
  1. Cara hamburan balik radiasi neutron
  2. Cara hamburan balik fluorescensi sinar – X  ( XRF )
  3. Cara hamburan balik radiasi sinar – X dan radiasi gamma
  4. Cara hamburan balik radiasi Beta.
Analisis bahan dengan cara tak merusak yang banyak dijumpai dalam bidang industri dan hasilnya dapat diperoleh dalam waktu singkat adalah teknik fluorescensi sinar – X, karena peralatannya mudah dibawa  ke lapangan dan hasilnya segera dapat diketahui.

Pemanfaatan Teknologi Nuklir Bidang Kesehatan

Selain digunakan sebagai sumber energi, nuklir dapat dimanfaatkan dalam bidang kesehatan. Diantaranya adalah sinar-x, alat deteksi kondisi ginjal, perunut organ kelenjar gondok dan radiofarmaka.

Saat ini, hanya BATAN (Badan Tenaga Nuklir Nasional) Bersama BUMN Inuki (Indusri Nuklir Indonesia) yang menyediakan litbang dan pelayanan radiofarmaka beserta kitnya. Adapun radiofarmaka yang telah dihasilkan sebagai berikut.

Daftar kit radiofarmaka dari BATAN
No.NAMA KITFUNGSI
1kit MiBiDiagnosis Fungsi jantung
2kit MAG3 Diagnosis Fungsi ginjal
3kit HMPAO Diagnosis Fungsi otak
4kit EC Diagnosis Fungsi ginjal
5kit MDpPDiagnosis kanker metastasis ke tulang
6kit DTPA Diagnosis fungsi ginjal
7Generator Mo/mTc sumber radionuklida
8Kit UBIQUICIDIDiagnosis infeksi
9Kit HYNIC-TOCDiagnosis tumor neuroendokrin
10Kit HYNIC-IgGDiagnosis infeksi/inflamasi
11 Larutan 153Sm-EDTMP terapi paliatif kanker tulang
12 Larutan 131I-MIBG terapi neuroblastoma
13 Larutan 131Re-HEDP terapi paliatif kanker tulang
14 Larutan I-lipiodol terapi kanker hati
15 Lu-DOTA trastuzumab terapi kanker payudara
16Lu-DOTA nimotuzumab terapi kanker glioma, leher rahim, kolon
17 MAU  Deteksi mikroalbumin dalam urine
18 HBV  Deteksi virus hepatitis B
19 HCV  Deteksi virus hepatitis C
20 CA-15.3  Deteksi kanker payudara
21 CA-125  Deteksi kanker ovarium
22T3/T4/TSH Deteksi progesteron dalam susu sapi (non klinis)

Pemanfaatan Teknologi Nuklir Bidang Energi

Pemanfaatan teknologi nuklir yang sudah banyak diketahui adalah menjadi sumber energi listrik yang kita kenal dengan Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN). Proses kerja PLTN sebenarnya hampir sama dengan proses kerja pembangkit listrik konvensional seperti pembangkit listrik tenaga uap (PLTU), yang umumnya sudah dikenal secara luas. Yang membedakan antara dua jenis pembangkit listrik itu adalah sumber panas yang digunakan. PLTN mendapatkan suplai panas dari reaksi nuklir, sedang PLTU mendapatkan suplai panas dari pembakaran bahan bakar fosil seperti batubara atau minyak bumi.
Reaktor daya dirancang untuk memproduksi energi listrik melalui PLTN. Reaktor daya hanya memanfaatkan energi panas yang timbul dari reaksi fisi, sedang kelebihan neutron dalam teras reaktor akan dibuang atau diserap menggunakan batang kendali. Karena memanfaatkan panas hasil fisi, maka reaktor daya dirancang berdaya thermal tinggi dari orde ratusan hingga ribuan MW. Proses pemanfaatan panas hasil fisi untuk menghasilkan energi listrik di dalam PLTN adalah sebagai berikut :
  1. Bahan bakar nuklir melakukan reaksi fisi sehingga dilepaskan energi dalam bentuk panas yang sangat besar.
  2. Panas hasil reaksi nuklir tersebut dimanfaatkan untuk menguapkan air pendingin, bisa pendingin primer maupun sekunder bergantung pada tipe reaktor nuklir yang digunakan.
  3. Uap air yang dihasilkan dipakai untuk memutar turbin sehingga dihasilkan energi gerak (kinetik).
  4. Energi kinetik dari turbin ini selanjutnya dipakai untuk memutar generator sehingga dihasilkan arus listrik.
Komponen dasar dari reaktor nuklir adalah sebagai berikut:
  1. Bahan bakar nuklir, berbentuk batang logam berisi bahan radioaktif yang berbentuk pelat
  2. Moderator, berfungsi menyerap energi neutron
  3. Reflektor, berfungsi memantulkan kembali neutron
  4. Pendingin, berupa bahan gas atau logam cair untuk mengurangi energi panas dalam reaktor
  5. Batang kendali, berfungsi menyerap neutron untuk mengatur reaksi fisi
  6. Perisai, merupakan pelindung dari proses reaksi fisi yang berbahaya
Macam reaktor dibedakan berdasarkan kegunaan, tenaga neutron dan nama komponen serta parameter operasinya.
Menurut kegunaan:
  1. Reaktor daya
  2. Reaktor riset termasuk uji material dan latihan
  3. Reaktor produksi isotop yang kadang-kadang digolongkan juga kedalam reaktor riset
Ditinjau dari tenaga neutron yang melangsungkan reaksi pembelahan, reaktor dibedakan menjadi:
  1. Reaktor cepat: GCFBR, LMFBR, SCFBR
  2. Reaktor thermal: PWR, BWR, PHWR, GCR.
Berdasarkan parameter yang lain dapat disebut:
  1. Reaktor berreflektor grafit: GCR, AGCR
  2. Reaktor berpendingin air ringan: PWR, BWR
  3. Reaktor suhu tinggi: HTGR

Tak Mau Ketinggalan, RI Harus Bangun 5 Reaktor Nuklir di 2025

Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi mendesak Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) untuk membangun 5 reaktor nuklir dalam 10 tahun mendatang. Upaya ini perlu ditempuh agar Indonesia tidak ketinggalan dengan negara lain dalam memenuhi kebutuhan listrik.

Hal tersebut dikemukakan Menteri Ristek dan Dikti, M Nasir sebelum Rakor Inkubator Wirausaha di kantor Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Jakarta, Selasa (12/5/2015). Nasir mengaku, pembangunan PLTN secara komersial merupakan wewenang dari Kementerian ESDM.

"‎Kita harus sudah selesai membangun 5 pasang reaktor nuklir di 2025. Jika sepasang reaktor nuklir menghasilkan produksi listrik 1.400 Megawatt (Mw), maka totalnya bisa mencapai 14 ribu Mw. Minimal 10 ribu Mw," tegas dia.

Negara lain sebenarnya cukup tertarik membenamkan investasi untuk pembangunan reaktor nuklir maupun Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN). Sebut saja perusahaan Rusia NUKEM Technologies GmBH, anak usaha dari Rosatom yang merupakan perusahaan nuklir milik pemerintah, bersama dengan PT Rekayasa Engineering dan PT Kogas Driyap Konsultan akan mengerjakan pembangunan reaktor gas cooled multifungsi bersuhu tinggi dengan kapasitas 10 Megawatt (Mw) di kawasan Serpong, Banten.

"Negara lain tuh rebutan (investasi), bukan mau doang. Kita saja yang belum berani atau membuka diri," ujar dia.

Lebih jauh dijelaskan Nasir, Indonesia pada dasarnya sudah siap‎ membangun PLTN dari sisi komersial. Sayangnya, kata dia, masih ada ketakutan di kalangan masyarakat terhadap teknologi tersebut.

"‎Sebenarnya kita sudah siap dari sisi komersial, tapi masyarakat saja yang masih ada ketakutan. Saya sudah mencoba mensosialisasikannya, karena sudah waktunya kitamove on ke nuclear power plant. Kalau tidak, kita bisa ketinggalan," tegas dia.

Nasir menambahkan, Kementerian Ristek dan Dikti membangun dan menyiapkan Rekayasa Daya Eksperimen (RDE) PLTN untuk edukasi yang menghasilkan listrik 30 Mw. Dalam membangun RDE PLTN untuk edukasi, lanjutnya, Kementerian Ristek dan Dikti belajar dari Jepang, Korea Selatan, Rusia, Finlandia dan Jerman.

"Kami bangun untuk edukasi dan riset. Saat ini masuk uji tapak di 2015, dan proses pembangunan pada tahun depan sehingga diharapkan mulai commisioning pada 2018," jelas Nasir.(Fik/Gdn) (Source : Liputan6.com/nuklir)

Teknologi nuklir Indonesia paling maju di ASEAN

Merdeka.com - Indonesia, di samping sebagai negara terbesar dalam organisasi negara-negara Asia Tenggara (ASEAN), juga merupakan negara dengan teknologi nuklir paling maju.


Hal itu dikatakan anggota Komisi I Dewan Perwakilan Rakyat Muhammad Najib di sela Seminar Maintaining a Southeast Asia Free of Nuclear Weapons di Jakarta, Selasa (12/2).

Najib mengatakan Indonesia saat ini sudah memiliki tiga reaktor nuklir. "Yang pertama didirikan itu di Bandung, lalu Kartini di Yogya, dan di Pusat Penelitian Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (Puspiptek)," kata dia.

Teknologi nuklir yang dimiliki Indonesia saat ini, kata dia, sudah mampu menghasilkan bibit-bibit tanaman baru dan obat-obatan.

Indonesia juga sudah berhasil mempengaruhi ASEAN supaya menjadi kawasan bebas senjata nuklir. Langkah itu mendapat apresiasi dari Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB).

Selain itu, lanjut dia, baik pemerintah maupun DPR sudah memutuskan Indonesia tidak akan mengembangkan kemampuan teknologi nuklir untuk membuat senjata nuklir. "Kita hanya mengembangkan untuk tujuan damai seperti energi, kesehatan, pertanian, peternakan atau hal lain yang bermanfaat bagi manusia dan kemanusiaan," jelas Najib. (Source : Merdeka.com)